Slurp Slurp

Catatan masa-masa SMA yang absurd

Naskah Drama "Domba-Domba Revolusi"

DOMBA-DOMBA REVOLUSI


PENYAIR :M.Maulana Reza
PEREMPUAN :Siti Sarah Rayhana
PEDAGANG :Bintang Nalan Yuda



Di suatu pagi,Sekira jam delapan tiga puluh menit,Si Penyair sudah tiba kembali di Losmen setelah keluar untuk mencari berita tentang keadaan di luar sejak pagi-pagi.
Diamengambil tempat duduk seenakknya di ruang tamu Losmen yang terletak di bagian depan.Tatkala dia sedang enak mencari nada-nada dan lirik syaire lagunya,Muncullah S Pmilik Losmen dari pintu luar dalam dia yang dibalas senyum olen Penyair.Dengan senyum sejuk serta anggukan kepala sambil mmenerima hidangannya.


PERMPUAN Sudah kuduga,bung Tentu pulang dengan selamat seperti kemarin pagi.Kalau bung keluar,aku selalu cemas-cemas harap.siapa tahu…Bung ditimpa malang.Maklumlah dalam keadaan begini ada peluru yang sering jatuh salah alamat.

PENYAIR :Itulah yang menjadi aku kagum.

PEREMPUAN Bahwa bung selalu selamat selama ini ?

PENYAIR :Bukan,bukan itu.sebab terus terang saja,aku sendiri sebenarnya tidakbegitu peduli dengan keselamatanku.

PEREMPUAN Aneh…

PENYAIR :Kedengarannya memang aneh.Akan tetapi,Begitulah…

PEREMPUAN Lalu apa yang anda kagumi ?

PENYAIR :Pernyataan saudari tadi.

PEREMPUAN Aku tidak mengerti.coba jelaskan…

PENYAIR :Maksudku pernyataan saudari itu. . . .

PEREMPUAN Ya..Mengapa ??

PENYAIR :Hikmahnya terasa begitu puitis.

PEREMPUAN Apa itu Pu-i-tis ???


Penyair menaruh buku dan harmonikanya lalu minum wedang beberapa teguk.Kemudian,Pandangannya terarah pada si Pemilik Losmen,dengan sorot mata penuh arti,Di tandai dengan senyumannya.

PENYAIR :Hemm. . .Bagaimana cara aku untuk menjelasakan.

PEREMPUAN :Apa tidak dapat bung menjelaskan dengan cara-cara yang sederhana saja ??

PENYAIR :Hemm..Begini.Maksudku pernyataanmu tadi mengandung unsure-unsur rasa kasih saying begitu murni.

PERERMPUAN :Oo Begitu ??

PENYAIR :Ya..Begitu.Dan baru pertama kali aku merasa bahwa ada seseorang yang menaruh perhatian terhadap keselamatan diriku.Dan yang memperhatikannya adalah Wanita.

PEREMPUAN :Ah Bung ini bicara yang bukan-bukan saja.

PENYAIR :Tapi bagiku tidak.Pernyataan barusan tadi adalah kata hati yang tulus..Bukan Omong iseng.Benar Demikian….?

PEREMPUAN :Ya,ya bung tentu saja bias bicara demikian.Kan bung sekarangh sudah jauh dari anak dan istri.Jadi,Sudah wajar kalau bung lalu dijangkiti rasa kesepian.Bukan maksudku merendahkan martabat lelaki,Tetapi naluri lelaki begitulah pada umumnya.

Penyair hanya Tersenyum sambil tertawa kecil…


PENYAIR :Ketahuilah,Jangankan beristri,Berpacaran pun aku belum.Namun,aku dapat mmemahami kalau saudari akan sulit mempercayai omonganku tadi.Sebab sudah menjadi Naluri wanita,Selalu penuh Prasangka.

PEREMPUAN :Bukankah itu naluri yang baik.tapi baiklah,Omongan Bung Tadi Kuanggap saja benar.Dan bagaimana keadaan diluar sana Bung.. .?

PENYAIR :Haa. . .Pintar juga mengelak bicara ya. . .jika keadaan di luar sana menarik perhatianmu,Baiklah.Keadaan di luar tambah gawat.kota ini praktis dikosongkan sama sekali.Beberapa regu tentara dan Laska yang kemarin masih berjaga di beberapa tikungan jalan raya,,kini sudah Lenyap.

PEREMPUAN :Sedang menyusun strategi rupanya mereka. . .?

PENYAIR :Semoga saja,aku tak yakin akan ketahanan kota tengah ini.Seperti yang kau tahu saja,sekarang hanya kau yang mau dan mampu untuk tetap tinggal di kampong halamanmu ini.Kota ini Nyaris Mati . . . . .

PEREMPUAN :Aku tak punya banyak pilihan…(Melihat kearah lain)

PENYAIR :Baiklah..Aku tak ingin menanyakannya sekarang.



DIAM. . . . .(Penyair menyelurup wedang jahenya)



PENYAIR :Terkadang hidup pemurah untuk memberikan banyak pilihan.Tapi untuk saat ini,Di tengah kegetiran masa depan yang terasa sejengkal lagi.Dan di kota Tengah yang kurasa sudah mati tanpa pengharapan,Kita tak mempunyai banyak pilihan,Waktu mendesak sesak,,Tempat semakin sempit saja,Waktu mendesak sesak,Terhimpitt. . . !!!

PEREMPUAN :Ya..Kau benar.tak banayk yang dapat kita perbuat.Kata-kata Penyair selalu menghujam dan tepat sasaran,Mengungkap seolah ia saksi di dalamnya.

PENYAIR :Aku hanya mengatakan apa yang aku rasakan sekarang.Di luar sana kota ini seakan bisu,mereka cepat sekali bertindak membuat kita tak dapat berkutik dan. . . . . . .

Tiba-tiba Pedagang masuk


PEDAGANG :Astaga. . . .Aku menemukan sesuatu. . . .(dengan nafas terengah-engah)

PEREMPUAN :Ada apa ? Pertanda bahayakah. . .??

PENYAIR :Ada yang mengikutimu ?(Sambil memeriksa keadaan luar)

PEDAGANG : (Menggeleng). . .Tidak.

PENYAIR :Masuk dan tutup pintunya.jadi apa yang kau lihat ? yang kau temukan itu ?

PEDAGANG :Tak jauh dari sini,tepatnya diblok seberang kiri seberang rumah ini,ada tempat penyimpanan senjata para tentara itu.Katamu daerah ini jauh dari tempat operasi mereka ? Meskipun mereka membela kota ini,Tetap saja berbahaya untuk kita,Untuk kepercayaan mereka.

PEREMPUAN :Entahlah..Aku yakin daerahku ini paling ujung di pelosok,mereka tak mungkin membentuk pertahanan ketat di daerah ini.Seharusnya dimuara perbatasan selatan.Logikanya begitu. . .

PEDAGANG :Apa mungkun ini bukan persiapan pertahanan atau melainkan penyerangan. . . .??

PENYAIR :Kau gila. . .?? Habislah Kita. . .!!!Jarak kita dengan tempat penyimpanan itu hanya tak sampai 1000 langkah.Cepat atau lambat mereka akan menemukan kita.

PEREMPUAN :Para tentara dan lascar itu takkan percaya dengan warga sipil,Sekalipun nenek moyang kota tengah semuanya nsudah mereka amankan.”Istilahnya” ke tempat lain.Tak sadarkah kalian kita hanya bertiga disini. . .??

PEDAGANG :Tenang. . . .Tenang. . . . .Tempat itu tak berpenjega.Aku sudah berkeliling memeriksanya.

PEREMPUAN :Sebentar. . .berkeliling . .? Memeriksanya . . ?Kau katakan tadi pagi bahwa kau tak berani untuk melihat keadaan di luar.Kau lebih memilih menjaga dirimu sendiri.Tapi kau berkeliling dan memeriksanya. .?

PENYAIR :Dalam desakan dan kemiskinan kali ini akal semakin cerik saja,Kau berniat untuk memperjual bellikannya ?? tak berotak dan meras berotot kau rupanya. . .?

PEDAGANG :Aku hanya berusaha bertahan hidup dengan caraku.Dan, ,Hanya ini yang aku bias.

PEREMPUAN :Masuk akal begitu ?? Siapa yang akan membeli ?? dan pastilah para vtentara akan curiga dengan barang-barang jualanmku kelak !! Bodoh kau. . . .

PEDAGANG :Kau tak berfikir,,Kita hidup dengan apa . . .? ?

PEREMPUAN :Kau masih berfikir dengen perutmu !?.Kau tidak berfikir tentang keselamatan kita ??.

PEDAGANG :Masih untung aku memikirkan perut-perut kalian,tenaga kalian,untuk kta juga bertahan !!.











PEREMPUAN :Hei Kau. . . . Kau Pikir tindakanmu hanya beresiko untuk diorimu saja. .?
Arghh. . . .bodohnya Kau, , ,
Jika kau mengambil barang-barang itu,Kau jual pada tentara musuh,Maka mereka akan menguasai kota tengah dan mengalahkan tentara-tentara kita.Menguasaikota tengah,Musuh jelas merugikan tak lebih baik dari paenguasa tyang sekarang.Maka tempat ini. . .Losmen ini. . .Tak tahu akuy akan diapakan.

PADAGANG :Itu. . . .

PEREMPUAN :Ya,,Itu tak [pernah terpikir olehmu ! Karena,Kau . . . .Oh tuhan. . .

Pedagang Terdiam . . . . . . . .


PENYAIR :Sudahlah . . . .ini takkan berakhir.Kau (Menunjuk Pedagang) Cobalah Berfikir rasioonal,Gunakan Otakmu Itu.

PEREMPUAN Kau . . .(Menunjuk Pedagang) Bahaya !! Bahaya Semua,Resiko kau,Resiko kita ! Coba Kau berpikir.

PEDAGANG :Baik . . .Aku mengerti !.

PERERMPUAN :Lalu sebaiknya. . . .

PENYAIR :Jarak tentara dekat sekali dengan kita,Kita ada dalam bahaya,sekalipun mereka membela kita ! tapi Kita ingin terbebas darinya bukan . . . ?.Tapi. . .Tak mungkin rasanya.”

PEREMPUAN :Jadi maksudmu ?

PEDAGANG :Kita. . . .

PEREMPUAN :Kita ikut di dalamnya.Dalam mempertahankan kota tengah ?

PEDAGANG :Begitu maksudmu . . . ??

PENYAIR :Ya. . .Tepat sekali,tak ada jalan lain,Setidaknya kita dapat dipercaya.


Suara Bom,Tembakan,Derap langkah Tentara membuka Pintu Losmen terbuka dengan kerasnya. . . . . . . .

1 comments:

Unknown mengatakan...

behhhh.....be'apa dimasukkan...hahahaha

19 Juli 2009 pukul 19.56